Ternyata Lubang Hitam dan Galaksi Tumbuh Bersama
13 Jan. 2023

Para astronom menemukan banyak kesamaan dari pertumbuhan galaksi dan lubang hitam supermasif di pusatnya. Teori lama ini akhirnya bisa dikonfirmasi setelah para astronom membuat pemodelan dari data yang ada. 

Para astronom selalu ingin tahu bagaimana lubang hitam terbentuk dan bertumbuh. Terutama lubang hitam supermasif yang ada di pusat sebagian besar galaksi, seperti halnya Bimasakti.  Lubang hitam ini sangat masif dan bisa terus bertumbuh sampai 100.000 atau bahkan jutaan atau miliaran kali lebih masif dibanding Matahari!

Untuk memahami pertumbuhan lubang, tim astronom dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) dan University of Arizona mengembangkan program komputasi. Program ini dibuat untuk mempelajari data astronom yang ada sekaligus memberi cara berbeda atau aturan berbeda untuk memprediksi bagaimana lubang hitam bertumbuh dari waktu ke waktu.

Tim astronom juga membuat alam semesta maya dan menggunakan aturan yang sama untuk memodelkan pertumbuhan miliaran lubang hitam di dalamnya. Mirip seperti yang ada di film The Matrix tahun 1999. 

Dengan melihat bagaimana lubang hitam bertumbuh dalam alam semesta maya, para astronom bisa menguji apakah aturan yang sama bisa diterapkan dalam pengamatan lubang hitam di dunia nyata. Setelah mencoba satu juta set aturan, komputer pun memilih satu yang paling sesuai dengan pengamatan yang sebenarnya. 

Para astronom ini menemukan kalau lubang hitam supermasif bertumbuh sangat cepat ketika Alam Semesta baru berusia beberapa miliar tahun, dan kemudian pertumbuhannya melambat. Hasil ini sesuai dengan apa yang kita ketahui terkait evolusi galaksi. Galaksi juga bertumbuh dengan tingkat kelahiran bintang yang tinggi di awal alam semesta dan setelah itu melambat sampai berhenti bertumbuh. 

Dari hasil ini, para astronom bisa mempelajari pertumbuhan lubang hitam dan galaksi yang jadi rumahnya dalam laju yang sama. Tak hanya itu, para astronom juga bisa mempelajari apa yang menyeimbangkan laju pertumbuhan galaksi dan lubang hitam di pusatnya. 
 

Foto: Ini adalah ilustrasi konsep: Pembelajaran mesin memasangkan banyak sekali model galaksi dan lubang hitam sampai akhirnya memilih pasangan terbaik yang sesuai dengan pengamatan sebenarnya. Kredit: H. Zhang; M. Wielgus et al.; ESA/Hubble & NASA; A. Bellini

Fakta Keren

Lubang hitam jauh lebih kecil dibanding galaksi yang jadi rumahnya. Jika Bimasakti itu seukuran Bumi, maka lubang hitam supermasif hanya seukuran titik yang ada di akhir kalimat ini.

This Space Scoop is based on a Press Release from NAOJ .
NAOJ
Foto

Penasaran? Yuk cari tahu...

Apa itu Space Scoop

Topik Astronomi lainnya

Mengilhami Generasi Baru Penjelajah Antariksa

Kawan Space Scoop

Kontak Kami